TUGAS 3 SOFTSKILL

TUGAS TOU SOFTKILL 3 - BUDAYA ORGANISASI

PENGERTIAN DAN FUNGSI BUDAYA ORGANISASI
Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.
Budaya organisasi sebagai istilah deskriptif. Budaya organisasi berkaitan dengan bagaimana karyawan memahami karakteristik budaya suatu organisasi, dan tidak terkait dengan apakah karyawan menyukai karakteristik itu atau tidak. Budaya organisasi adalah suatu sikap deskriptif, bukan seperti kepuasan kerja yang lebih bersifat evaluatif.
Dalam buku Handbook of Human Resource Management Practice oleh Michael Armstrong pada tahun 2009, budaya organisasi atau budaya perusahaan adalah nilai, norma, keyakinan, sikap dan asumsi yang merupakan bentuk bagaimana orang-orang dalam organisasi berperilaku dan melakukan sesuatu hal yang bisa dilakukan. Nilai adalah apa yang diyakini bagi orang-orang dalam berperilaku dalam organisasi. Norma adalah aturan yang tidak tertulis dalam mengatur perilaku seseorang. Pengertian di atas menekankan bahwa budaya organisasi berkaitan dengan aspek subjektif dari seseorang dalam memahami apa yang terjadi dalam organisasi. Hal ini dapat memberikan pengaruh dalam nilai-nilai dan norma-norma yang meliputi semua kegiatan bisnis, yang mungkin terjadi tanpa disadari. Namun, kebudayaan dapat menjadi pengaruh yang signifikan pada perilaku seseorang.
Berikut ini adalah beberapa pengertian organisasi menurut para ahli :
a)         Menurut wood,Wallace,zeffane,hund (2001:391) budaya organisasi adalah system yang di percayai dan nilai yang di kembangkan oleh organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu sendiri.
b)         Menurut tossi,rizzo,carrol seperti yang di kutip oleh munandar (2001:263)  budaya organisasi adalah : cara-cara berfikir,berperasaan,bereaksi,berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi.
c)         Menurut robbins (1996:289) budaya organisasi adalah : suatu persepsi bersama yang di anut oleh anggota-anggota organisasi itu.
d)         Menurut schein (1992:12) budaya organisasi adalah pola dasar yang di terimaoleh organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah membentuk karyawan yang mampu beradabtasi dengan lingkungan dan mempersatukan anggota-anggota organisasi.
e)         Menurut cushway dan lodge budaya organisasi merupakan system nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan di lakukan dengan cara para karyawan berprilaku.
f)          Kotter and Heskett, (1997:5) mengungkapkan bahwa Budaya Organisasi muncul dalam dua tingkatan, yaitu tingkatan yang kurang terlihat berupa nilai-nilai yang dianut oleh anggota kelompok yang cenderung bertahan meskipun anggotanya sudah ganti .
Fungsi Budaya Organisasi
Fungsi budaya pada umumnya sukar dibedakan dengan fungsi budaya kelompok atau budaya organisasi, karena budaya merupakan gejala sosial. Menurut Ndraha (1997 : 21) ada beberapa fungsi budaya, yaitu :
a.      Sebagai identitas dan citra suatu masyarakat
b.      Sebagai pengikat suatu masyarakat
c.       Sebagai sumber
d.      Sebagai kekuatan penggerak
e.      Sebagai kemampuan untuk membentuk nilai tambah
f.        Sebagai pola perilaku
g.      Sebagai warisan
h.      Sebagai pengganti formalisasi
i.        Sebagai mekanisme adaptasi terhadap perubahan
j.        Sebagai proses yang menjadikan bangsa kongruen dengan negara sehingga terbentuk nation – state
Sedangkan menurut Robbins (1999:294) fungsi budaya didalam sebuah organisasi adalah :
a.      Budaya mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas
b.      Budaya berarti identitas bagi suatu anggota organisasi
c.       Budaya mempermudah timbulnya komitmen
d.      Budaya meningkatkan kemantapan sistem social
Dan menurut pendapat Siagian (1992:153) mencatat lima fungsi penting budaya organisasi, yaitu:
a.      Sebagai penentu batas-batas perilaku dalam arti menentukan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, apa yang dipandang baik atau tidak baik, menentukan yang benar dan yang salah.
b.      Menumbuhkan jati diri suatu organisasi dan para anggotanya.
c.       Menumbuhkan komitmen sepada kepentingan bersama di atas kepentingan individual atau kelompok sendiri.
d.      Sebagai tali pengikat bagi seluruh anggota organisasi
e.      Sebagai alat pengendali perilaku para anggota organisasi yang bersangkutan.
Menurut pendapat Beach (Horrison, 1972) mencatat tujuh fungsi penting budaya organisasi, yaitu :
a.      Menentukan hal penting yang mendasari organisasi ,standar keberhasilan dan kegagalan harus bias diukur.
b.      Menjelaskan bagaiman sumber-sumber organiosasi digunakan dan untuk kepentingan apa.
c.       Menciptakan apa organisasi dan anggotanya dapat mengharap satu sama lain.
d.      Membuat beberapa metode pengontrolan perilaku dalam keabsahan organisasi dan membuat yang lain tidak abash yaitu menentukan dimana kekuasaan terletek dalam organisasi dan bagaimana menggunakannya.
PERENCANAAN STRATEGI DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam Perencanaan Strategi dan Pengembangan Organisasi:
1.         Pengamatan eksternal
Yaitu dengan memperhatikan kesempatan dan ancaman di segala aspek, baik ekonomi, politik, teknologi, budaya dan lainnya yang semua variable itu akan membentuk karakter organisasi. Metode ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Wayne E. Rosing, wakil Direktur pengembangan Sun Microsystems, Inc ” Tidak ada satupun yang memotivasi Sun kecuali ketakutan akan apa yang dilakukan oleh pesaing ”.
2.         Pengamatan internal
Terdiri dari evaluasi SDM dan struktur organisasi, dengan tujuan mengukur kesiapan SDM (inputs) strategi sekarang (proses), kinerja (outputs) dan potensi dalam yang akan membentuk kedinamisan organisasi. Dalam internal terdapat dua variable yang penting, yaitu, Struktur dan Budaya. Struktur berkenaan dengan mekanisme, prosedural organisasi. Budaya adalah yang berkenaan dengan pola keyakinan dan pemikiran, aspirasi dan nilai-nilai yang diharapkan oleh semua anggota organisasi.
3.         Perumusan organisasi.
Adalah pengembangan planing jangka panjang, dari menejemen yang efektif dari kesempatan dan ancaman yang disinergiskan dengan kondisi internal.
4.         Misi
Misi Organisasi adalah tujuan atau alasan mengapa organisasi ada dan mempertegas keberadaan organisasi. Konsep misi yang disusun dengan sistemik dan general itu akan menjadikan ciri khas organisasi dengan organisasi yang lain, dan berperan terhadap uniknya nilai produk organisasi yang ditawarkan. Konsepsi misi yang apik juga dapat meminimalisir konflik internal yang dianggap kurang prinsip dan membantu meningkatkan intensitas diskusi dan kajian secara produktiv.
5.         Tujuan
Merupakan hasil akhir aktivitas perencanaan, dengan merumuskan apa dan kapan yang akan diselasaikan dengan mengukur sasaran.
5.         Strategi
merupakan konsep perencanaan komprehensif tentang bagiamana organisasi dapat mencapai misi dan tujuan.
7.         Kebijakan
Yaitu  pedoman luas yang menghubungkan strategi dan implementasi. Kebijakan ini bersifat general yang nantinya akan diikuti dan disepesifikan dan di interpretasikan dan di implementasikan oleh devisi-devisi melalui strategi dan tujuan devisi masing-masing.
8.         Implementasi strategi
Proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakan dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur.
9.         Program
Pernyataan aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan perencanaan sekali pakai.
10.       Anggaran
Program yang dinyatakan dalam satuan uang, setiap program akan dinyatakan secara rinci dalam biaya, yang dapat digunakan oleh SDM untuk mengelola organisasi.
11.       Prosedur
Sering juga disebut dengan standard operating proscedurs, yaitu langkah-langkah yang berurutan yang menggambarkan dengan rinci bagaimana suatu tugas atau pekerjaan diselesaikan.
12.       Evaluasi dan Pengendalian
Adalah proses yang melalui aktivitas-aktivitas dan hasil kerja dimonitor dan kinerja nyata dengan kinerja/program yang diinginkan.
Implikasi Manajerial
Perubahan organisasional adalah tindakan beralihnya suatu organisasi dari kondisi yang berlaku kini, lalu kondisi masa yang akan dating yang diinginkan guna meningatkan efesiensinya. Pengembangan Organisasi adalah suatu pendekatan sistematik, terpadu dan terencana untuk meningkatkan efektivitas organisasi serta memecahkan masalah-masalah (seperti kutrangnya kerja sama/koperasi, desentralisasi yang berlebihan dan kurang cepatnya komunikasi dan sebagainya) yang merintangi efisiensi pengoperasian pada semua tingkatan.
Kekuatan-kekuatan Internal dalam perubahan organisasi, Perubahan kebijakan lingkungan, Perubahan tujuan, Perluasan wilayah operasi tujuan, Volume kegiatan bertambah banyak, Sikap dan perilaku dari para anggota organisasi. Kekuatan-kekuatan eksternal yaitu Politik, Hukum, Kebudayaan, Teknologi, Sumberdaya alam, Demografi, Sosiologi.
PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
PENGERTIAN PERUBAHAN ORGANISASI
Pengertian Perubahan Organisasi adalah suatu variasi dari cara-cara yang telah mapan,yang selama ini berlangsung dalam organisasi dan dipergunakan serta ditaati oleh anggota organisasi dalam melakukan aktivitasnya dan berbeda dari apa yang selama ini ada dan telah berlaku dalam organisasi.
Pengertian Pengembangan Organisasi adalah suatu pendekatan sistematik, terpadu dan terencana untuk meningkatkan efektivitas organisasi serta memecahkan masalah-masalah (seperti kutrangnya kerja sama/koperasi, desentralisasi yang berlebihan dan kurang cepatnya komunikasi dan sebagainya) yang merintangi efisiensi pengoperasian pada semua tingkatan.
Untuk mencapai tujuan dengan hasil yang lebih baik terkadang seseorang dituntut untuk melakukan perubahan, baik itu dalam skala besar maupun kecil, tak terkecuali sebuah organisasi atau perusahaan. Namun, terkadang pula banyak yang tidak mau menerima perubahan tersebut karena mereka sudah merasa nyaman berada di posisinya saat ini. Disinilah peran seorang pemimpin untuk memfasilitasi perubahan yang sewaktu-waktu perlu dilakukan. Lantas, bagaimana strategi untuk melakukannya?
Pertama, seorang pemimpin tidak boleh alergi dengan perubahan. Karena banyak sekali pemimpin yang cenderung pada status quo atau percaya pada suatu hal yang sudah berjalan, percaya bahwa apa yang dia lakukan selama ini sudah benar, sehingga ia takut dengan perubahan. Jadi, hal yang harus dilakukan pertama kali adalah menciptakan suasana tim yang tidak takut terhadap perubahan. Setelah itu baru kita bisa menyampaikan hal-hal yang perlu diubah kepada tim. Jika suasana tim seperti ini belum muncul, maka biasanya organisasi tersebut juga tidak bersedia untuk berubah.
Selanjutnya ada 3 langkah yang perlu dilakukan pemimpin selama proses memfasilitasi perubahan. Langkah pertama adalah menemukan ketidakpuasan seperti apa yang menyebabkan mereka ingin berubah. Setelah itu, para pemimpin harus bisa menunjukkan ke arah mana perubahan tersebut akan menuju. Karena jika seseorang tidak tahu perubahan yang ia lakukan akan menuju ke arah mana, visi perubahannya tidak jelas, dan pemimpin tidak mampu menggambarkan tujuan akhir dari perubahan itu, maka mereka juga akan enggan berubah. Terakhir, pemimpin harus mampu menunjukkan langkah pertama apa yang bisa dilakukan supaya perubahan tersebut bisa menjadi sesuatu yang konkret dan mudah dilakukan. Dengan 3 langkah tadi, diharapkan seluruh anggota tim telah siap melakukan perubahan demi mencapai tujuan bersama yang lebih baik.
Menangani Perubahan Organisasi 
•          Menilai kebutuhan terhadap perubahan.
Mengenali masalah yang timbul dan sumber penyebab masalah tersebut.
•          Menentukan perubahan yang harus dilakukan.
Menentukan kondisi seperti apa yang diharapkan di masa depan dan mengidentifikasi hambatan untuk mencapainya.
•          Mengimplementasikan perubahan.
Melakukan perubahan, baik secara bottom-up (instruktif) maupun top-down (partisipatif) 
•          Mengevaluasi perubahan.
Apakah perubahan sesuai harapan? Bagaimana jika dibandingkan dengan perubahan yang menjadi acuan.
Jenis Perubahan
1)         Perubahan tidak terencana (unplanned change) 
Perubahan bersifat spontan, tanpa ada arahan dari agen perubahan, misal: pemogokan liar yang membuat pabrik tutup, atau konflik interpersonal yang menghasilkan prosedur baru dalam hubungan antar departemen. 
2)         Perubahan terencana (planned change)
Perubahan dihasilkan oleh usaha-usaha yang dilakukan oleh agen perubahan. Perubahan ini merupakan respon dari adanya perbedaan antara apa yang diharapkan dan kondisi aktual (performance gap).
Tahapan Perubahan
1)         Unfreezing
Orang merasakan adanya kebutuhan untuk berubah dan mempersiapkan diri untuk perubahan tersebut. 
Hal ini dapat dilakukan dengan:
•          Membangun hubungan baik dengan orangorang yang terlibat dalam perubahan
•          Membantu orang menyadari bahwa perilaku lama tidak efektif Meminimalkan resistensi terhadap perubahan
2)         Changing 
Tahapan implementasi perubahan, orang mulai mencoba perilaku baru dengan harapan akan menaikkan efektifitasnya. 
Hal ini dapat dilakukan dengan:
•          Mengidentifikasi perilaku baru yang lebih efektif
•          Memilih perubahan yang tepat
•          Mulai melakukan perubahan
3)         Refreezing 
Tahapan dimana orang memandang bahwa perilaku baru yang telah dicobanya selama periode “changing” menjadi bagian dari orang tersebut. 
Hal ini dilakukan dengan:
•          Menciptakan penerimaan dan keberlanjutan terhadap perilaku baru.
•          Meneyediakan dukungan sumber daya yang diperlukan.
•          Menggunakan reward berbasis kinerja dan penguatan positif.
PENGERTIAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
Pengembangan organisasi merupakan proses terencana untuk mengembangkan kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berubah, sehingga dapat mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan oleh seluruh anggota organisasi. Pengembangan Organisasi merupakan program yang berusaha meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan individu akan pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian.
Pengembangan organisasi dikenal sebagai bidang kedua ilmu terapan perilaku difokuskan pada pemahaman dan mengelola perubahan organisasi dan sebagai bidang kajian ilmiah dan penyelidikan. Ini adalah interdisipliner di alam dan mengacu pada sosiologi, psikologi, dan teori-teori motivasi, pembelajaran, dan kepribadian.
Pengembangan organisasi (OD) adalah disiplin profesional dengan fokus pada memperbaiki dan meningkatkan kemampuan dalam organisasi untuk memenuhi tujuan strategis dan taktis. Fokus yang diarahkan pada kinerja orang: individu, kelompok dan tim yang berbeda dari modal atau aset lainnya di pembuangan organisasi.
Proses pengembangan organisasi dimulai ketika ada kebutuhan, kesenjangan, atau ketidakpuasan dalam organisasi, baik di tingkat manajemen atas atau dalam tubuh karyawan. Idealnya, proses melibatkan organisasi secara keseluruhan, dengan dukungan dibuktikan dari manajemen tingkat atas dan keterlibatan dalam upaya oleh semua anggota dari setiap level organisasi.
Pengembangan organisasi berarti mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan yang memiliki tujuan spesifik tertentu. OD bertujuan memberikan kesempatan bagi orang untuk bekerja sebagai manusia bukan sumber daya organisasi. Nilai-nilai yang mendasari OD memberikan para pekerja dan anggota lain dari organisasi rasa kesejahteraan yang termotivasi untuk berusaha keras untuk kesejahteraan perusahaan.
Tujuan OD adalah untuk meningkatkan kinerja keseluruhan perusahaan dengan meningkatkan produktivitas perusahaan. Hasil produktivitas meningkat dalam produksi biaya rendah dan perusahaan mampu untuk menikmati produksi ekonomi skala besar. Ini membawa menurunkan biaya per unit produk. Oleh karena itu, bisnis adalah dalam posisi untuk memasarkan produknya dengan harga yang kompetitif dibandingkan dengan pesaingnya di pasar
Tujuan utama dari pengembangan organisasi adalah:
•          Manajemen perubahan yang terencana
•          Meningkatkan motivasi staf dan partisipasi
•          Menghapus hambatan yang menghalangi pertumbuhan organisasi
•          Membangun budaya kerja di mana perbaikan terus-menerus dan perubahan adalah “bisnis seperti biasa”
•          Keuntungan dari pengembangan organisasi.
•          Pengembangan organisasi membantu organisasi untuk:
•          Memiliki motivasi, antusias dan setia tenaga kerja.
•          Menyediakan produk dan layanan berkualitas
•          Meningkatkan profitabilitas, mengurangi biaya dan pemborosan sumber daya
•          Mempromosikan inovasi dan fleksibilitas
•          Mencapai kepuasan dan loyalitas pelanggan
•          Meningkatkan efektivitas dan efisiensi
•          Membangun sebuah organisasi berkelanjutan yang memadukan mulus ke lingkungan sekitarnya dan masyarakat
•          Menggunakan pengembangan organisasi secara efektif akan membantu organisasi menyadari dan mencapai potensi penuh, memungkinkan manfaat maksimal dan kepuasan kepada semua pemangku kepentingan dan pihak yang terlibat dalam organisasi.
REFERENSI:
http://miftakhulfurqon1.blogspot.co.id/2014/01/pengertian-budaya-dan-fungsi-budaya.html
https://2695things.wordpress.com/tag/perencanaan-strategis-pengembangan-organisasi/
http://dessymarantika7.blogspot.co.id/2013/04/perubahan-dan-pengembangan-organisasi.html
http://www.kubiktraining.com/strategi-menghadapi-perubahan-dalam-organisasi/
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Mimin%20Nur%20Aisyah,%20M.Sc.,%20Ak./Bab%2012%20Perubahan%20&%20Pengembangan%20Organisasi.pdf
http://viavitae.co.id/pengembangan-organisasi-organizational-development/
NAMA  : IDA PUTRIANI
KELAS  : 2KA32
NPM    : 15114080

KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI

1. KOMUNIKASI
A. PENGERTIAN DAN ARTI PENTING KOMUNIKASI
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.
Istilah komunikasi dalam bahasa inggris disebut communication, yang berasal dari kata communication atau communis yang memiliki arti sama atau sama yang memiliki makna pengertian bersama. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita dari dua orang atau lebih agar pesan yang dimaksud dapat dipahami.

B. JENIS-JENIS KOMUNIKASI
1.        Komunikasi Intrapribadi
Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) adalahkomunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak. Misalnyaberpikir.

2.        Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan respon verbal maupun nonverbal berlangsung secara langsung. Bentuk khusus komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik (dyadic communication) yang hanya melibatkan dua individu,misalnya suami- istri, dua sejawat, guru-murid. Ciri-ciri komunikasi diadik adalah pihak- pihak yang berkomunikasi berada dalam jarakyang dekat; pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerimapesan secara langsung dan simultan.

3.        Komunikasi Kelompok (Kecil)
Komunikasi kelompok merujuk pada komunikasi yang dilakukan sekelompok kecil orang (small-group communication). Kelompok sendiri merupakan sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuanbersama, saling mengenal satu sama lain, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Komunikasi antarpribadi berlaku dalam komunikasi kelompok.

4.        Komunikasi Publik
Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi publik meliputi ceramah, pidato, kuliah, tabligh akbar, dan lain-lain.

Ciri-ciri komunikasi publik adalah:
-           berlangsung lebih formal, menuntut  persiapan  pesan  yang  cermat, 
-           menuntut  kemampuan menghadapi sejumlah besar orang
-           komunikasi cenderung pasif
-           terjadi di tempat umum yang dihadiri sejumlah orang
-           merupakan peristiwa yang direncanakan
-           dan ada orang-orang yang ditunjuk secara khusus melakukan fungsi-fungsi tertentu.

5.        Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi (organizational communication) terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan informal, dan berlangsung dalam jaringan  yang  lebih  besar  dari  komunikasi  kelompok.  Komunikasi organisasi juga melibatkan komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi, dan komunikasi publik tergantung kebutuhan.

6.        Komunikasi Massa
Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yangmenggunakan  media  massa  cetak  maupun  elektronik  yang dikelola sebuah lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar, anonim, dan heterogen. Pesan- pesannya bersifat umum, disampaikan secara serentak, cepat dan selintas.

C. PROSES KOMUNIKASI
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikanpesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proseskomunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi, banyak melalui perkembangan. Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusiadan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi.

Model komunikasi haruslah lengkap, apabila salah satu elemen komunikasi tidak ada, maka komunikasi tidak akan berjalan dengan baik. Berikut penjabaran komponen-komponen proses dalam komunikasi antara lain :
·         Pengirim
Kenapa disebut pengirim? Karena ia adalah seseorang yang mempunyai kebutuhan atau informasi juga mempunyai kepentingan untuk berkomunikasi kepada orang lain. Menurut saya benar, peran pengirim itu  penting dalam sebuah komunikasi, jika tidak ada pengirim . sebuah proses selanjutnya tidak akan berjalan.

·         Pengkodean (Encoding)
Pengkodean yaitu pengirim mengkodean informasi yang akan disampaikan ke dalam symbol atau isyarat. Menurut saya biasanya seorang  menyampaikan pesan dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya). Tujuan dari pengkodean ini adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku

·         Pesan (Massage)
Pesan dapat dalam segala bentuk biasanya dapat dirasakan atau dimengerti satu atau lebih dari indra penerima. Menurut saya materi pesan dapat berupa informasi , ajakan atau yang lainnya

·         Saluran
Pemilihan media dapat dipengaruhi oleh isi pesan  yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dan sebagainya, Menurut saya: " ini salah satu media yang sangat dibutuhkan agar penyapaian pesan atau proses komunikasi dapat berjalan secara efektif".

·         Penerima
adalah orang yang menafsirkan pesan penerima, jika pesan tidak disampaikan kepada penerima maka komunikasi tidak akan terjadi , Menurut saya: " Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan  dari sipengirim baik dalam bentuk code/isyarat  dan pastinya tanpa mengurangi arti pesan  yang dimaksud oleh pengirim tersebut".

·         Penafsiran kode (Decoding)
Proses dimana penerima menafsirkan pesan dan menterjemahkan menjadi informasi yang berarti baginya . Jika semakin tepat penafsiran penerima terhadap pesan yang dimaksudkan oleh penerima, Maka semakin efektif komunikasi yang terjadi. Menurut saya : "jika proses komunikasi tidak diterjemahkan menjadi informasi yang berarti, maka proses komunikasi tersebut seakan tidak relevan"

·         Umpan balik (Feedback)
Umpan balik adalah isyarat atau tanggapan yang berisi  kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal.Menurut saya :"Hal ini penting  supaya pengirim pesan dapat mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat.. umpan balik  yang disampaikan oleh penerima pesan secara umum merupakan balikan langsung  yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut juga sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak , umpan balik juga bisa menjadi bahan pertimbangan untuk membantu menumbuhkan kepercayaan serta dapat memperjelas persepsi"

D. KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Berikut ini adalah sedikit ulasan dan Pengertian Komunikasi Efektif Menurut Para Ahli yang admin ambil dari berbagai sumber:
Berkomunikasi efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan. Oleh karena itu, dalam bahasa asing orang menyebutnya “the communication is in tune” ,yaitu kedua belah pihak yang berkomunikasi sama-sama mengerti apa pesan yang disampaikan. Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi menyebutkan, komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tidakan.
Komunikasi efektif dipandang sebagai suatu hal yang penting dan kompleks. Dianggap penting karena ragam dinamika kehidupan (bisnis, politik, misalnya) yang terjadi biasanya menghadirkan situasi kritis yang perlu penanganan secara tepat, munculnya kecenderungan untuk tergantung pada teknologi komunikasi, serta beragam kepentingan yang ikut muncul.


2. KEPEMIMPINAN
A. TEORI DAN ARTI PENTING KEPIMPINAN
Kepemimpinan atau leadership adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah “melakukanya dalam kerja” dengan praktik seperti pemagangan pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Teori Kepemimpinan :

1.      Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya.

2.      Teori Perilaku
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku
Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memiliki ciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas organisasi.

3.      Teori Situsional
Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P. Siagian (1994:129) adalah :
-           Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas.
-           Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan.
-           Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan.
-           orma yang dianut kelompok.
-           Rentang kendali.
-           Ancaman dari luar organisasi.
-           Tingkat stress.
-           Iklim yang terdapat dalam organisasi.

B. TIPOLOGI KEPEMIMPINAN
Tipologi kepemimpinan disusun dengan titik tolak interaksi personal yang ada dalam kelompok . Tipe-tipe pemimpin dalam tipologi ini dapat dikelompokkan dalam kelompok tipe berdasarkan jenis-jenisnya antara lain:
1.      Tipe Otokratis.
Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut: Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi, Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat, Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya, Dalam tindakan pengge-rakkannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.

2.      Tipe Militeristis
Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe militerisme berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut : Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan, Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya, Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan, Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan, Sukar menerima kritikan dari bawahannya, Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.

3.      Tipe Paternalistis.
Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang memiliki ciri sebagai berikut : menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa, bersikap terlalu melindungi (overly protective), jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan sering bersikap maha tahu.

4.      Tipe Karismatik.
Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang karismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supra natural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma. Gandhi bukanlah seorang yang kaya, Iskandar Zulkarnain bukanlah seorang yang fisik sehat, John F Kennedy adalah seorang pemimpin yang memiliki karisma meskipun umurnya masih muda pada waktu terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Mengenai profil, Gandhi tidak dapat digolongkan sebagai orang yang ‘ganteng”.

5.      Tipe Demokratis.
Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut : dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya, senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan, ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain, selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya, dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPEMIMPINAN
Dalam melaksanakan tugas kepemimpinan mempengaruhi orang atau kelompok menuju tujuan tertentu, kita pemimpin, dipengaruhi oleh beberapa factor. Factor-faktor itu berasal dari diri kita sendiri, pandangan kita terhadap manusia, keadaan kelompok dan situasi waktu kepemimpina kita laksanakan. Orang yang memandang kepemimpinan sebagai status dan hak untuk mendapatkan fasilitas, uang, barang, jelas akan menunjukkan praktek kepemimpinan yang tidak sama dengan orang yang mengartikan kepemimpinan sebagai pelayanan kesejahteraan orang yang dipimpinnya. Factor-faktor yang berasal dari kita sendiri yang mempengaruhi kepemimpinan kita adalah pengertian kita tentang kepemimpinan, nilai atau hal yang kita kejar dalam kepemimpinan, cara kita menduduki tingkat pemimpin dan pengalaman yang kita miliki dalam bidang kepemimpinan.
REFERENSI:
https://edoparnando27.wordpress.com/komunikasi-efetif/

NAMA : IDA PUTRIANI
NPM : 15114080
KELAS : 2KA32
Disney The Little Mermaid Ariel Glitter
 
SOFTSKILL Blog Design by Ipietoon